Well this is my late post? Hehe iya maaf yah.. di bulan puasa
kemarin aku diundang buka puasa bersama Danone. Kali ini kita membahas Pola
makan yang berubah pada saat berpuasa dan hari raya mendorong tubuh kita
melakukan penyesuaian. Jika sebelumnya tubuh telah terbiasa mendapat asupan
saat sahur dan berbuka saja, maka saat hari raya tubuh kembali menyesuaikan
dengan pola makan semula.
Untuk itu menjaga asupan gizi dan air bagi keluarga pada saat
berpuasa sangatlah penting. “Keluarga memiliki peran yang sabgat berarti dalam
menjaga asupan gizi dan air. Orang tua harus dapat memastikan hidangan sahur
keluarga berpedoman pada gizi seimbang. Adapun di hari raya, orang tua juga
harus menjaga agar anggota keluarganya tetap mempertahankan keseimbangan asupan
gizi mauoun hidrasi,” ujar Dr.dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, spesialis gizi
klinik dalam acara buka puasa bersama Danone Indonesia di Jakarta, Sabtu (25/6).
Gizi ditegaskan Inge tidak boleh kekurangan maupun berlebihan
karena keduanya dapat mengganggu kesehatan. Data Riskesdas 2013 mengungkapkan
bahwa satu dari tiga anak usia sekolah cenderung bertubuh pendek. Hal ini
merupakan indikasi kekurangan gizi menahun yang dapat beresiko pada pertumbuhan
dan perkembangan anak. Data ini menunjukkan bahwa 45 persen wanita Indonesia
usia produktif (termasuk ibu hamil) mengalami kurang energi kronis yang dapat
memengaruhi produktivitas dan beresiko mengalami gangguan kehamilan nantinya.
Sebaliknya data Riskesdas 2013 juga menunjukkan bahwa prevalensi
berat badan berlebih dan obesitas pada populasi dewasa di Indonesia mencapi
13,5 pesen dan 15,4 persen.
Menurut dr. Inge orang tua dapat berpedoman pada “Piringku
Makanku” untuk menyediakan hidangan dari berbagai kelompok makanan yang
berbeda, sehingga keluarga memeroleh asupan karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, serat dan air yang cukup setiap sahur dan berbuka.
“Untuk porsi sekali makan, isi setengah piring dengan makanan
pokok seperti nasi atau roti dan lauk pauk. Penuhi setengah bagian lainnya
dengan sayur yang dilengkapi dengan buah-buahan. Batasi gula garam dan minyak,”
jelas dr. Inge.
Saat sahur dan berbuka disarankan menambahkan segelas susu yang
merupakan sumber protei dan kalsium sebagai bagian dari gizi seimbang. “Tidak
lupa juga untuk memenuhi hidrasi dengan minum minimal delapan gelas sehari.
Kita dapat menggunakan pola 2-4-2 yaitu dua gelas pada berbuka, 4 gelas pada
malam hari dan 2 gelas pada saat sahur,” katanya
Lebih lanjut Arif Mujahidin, selaku Direktur Komunikasi
Danone Indonesia, mengatakan Danone sebagai perusahaan memiliki komitmen untuk
mendukung kesehatan melalui makanan melalui produk-produk berkualitas tinggi.
“Kami juga secara berkesinambungan memberikan edukasi mengenai gizi seimbang
dan hidrasi kepad masyarakat,” katanya.
0 comments:
Post a Comment