Kalau bahas soal keuangan dalam rumah tangga menurut aku seorang istri harus pintar dan bijak mengatur untuk kebutuhan rumah tangga. Hal ini merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam berumah tangga. Nah aku akan jelaskan ilmu yang aku dapatkan pada acara yang belum lama ini aku hadiri. Senang sekali pada hari Selasa tepatnya pada hari Selasa, 25 Juli 2017 aku diundang oleh Kumpulan Emak-Emak Blogger untuk menghadiri acara talkshow dan gathering yang di adakan Ibu Berbagi Bijak di Attarine Resti Kebayoran Baru - Jakarta.
Sebagai seorang ibu rumah tangga aku sangat tertarik sekali mengikuti acara ini karena dalam kehidupan sehari-hari aku dituntut harus mengelola perencanaan keuangan dalam rumah tangga. Dalam talkshow ini kita semua bisa menge-cek kesehatan keuangan langsung dari ahlinya ibu Prita Ghozie sebagai seorang financial educator yang ternyata juga sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi negeri Jakarta. Hmm... pasti ilmunya sudah gak perlu diragukan lagi dong yah...
Saat registrasi aku diberikan selembar kertas untuk memeriksa kesehatan keuangan dimana isinya berupa mengisi data pemasukan seperti gaji, keuntungan usaha dan bonus. Di sisi lainnya ada juga mengisi pengeluaran berupa persentase dari zakat, cicilan hutang, dana darurat, biaya hidup, gaya hidup dan investasi.
Saat mengisi work sheet jujur aku juga sempat bingung dan mengisi dengan mengira-ngira saja, karena walaupun saya sering mencatat pengeluaran dan pemasukan aku juga tidak pernah menghitung berpa persentase dari masing-masing jenis pengeluaran. Nah ini merupakan ilmu yang menurut aku penting banget jadi setelah ini aku akan coba menghitung dan menargetkan pengeluaran rumah tangga agar ideal (semoga saja bisa yah hehehe...)
Ibu Prita menjelaskan 4 peringkat sehat keuangan dimana terdiri dari :
1. Tidak Sehat : kondisi keuangan dimana pengeluaran selalu lebih besar daripada pemasukan. elalu berhutang kepada kartu kredit dan tidak ada aset.
2. Sehat : Kondisi pengeluaran sama dengan pemasukan. Tidak terlambat membayar tagihan dan inestasi minimal.
3. Mandiri : Kondisi penghsilan lebih besar daripada pengeluaran. Tidak ada hutang dan inestasi selalu maksimal.
4. Sejahtera :Dimana penghasilan lebih besar daripada pengeluaran. Penghasilan pasif dari aset tidak punya hutang dan hidupnya selalu ber-derma (memberi).
Pastinya setiap orang ingin punya kehidupan yang ideal yaitu peringkat sejahtera, hmm... kalau gini aku juga mau lah ya hehehe....
Nah Mom disini juga bisa belajar untuk mengecek kesehatan keuangan dengan perangkat Tabel kekayaan bersih, Tabel arus kas dan hitungan rasio keuangan dasar. Nah Mom udah mulai pusing kan? (sok atuh ambil cemilan dan buat es teh manis dulu yah... )
Dalam berumah tangga pastinya kita harus mengetahui aset yang kita miliki. Oya aset ini juga dibagi menjadi aset kas yang terdiri dari tabungan dan deposito, reksadana pasar uang. Aset investasi yang terdiri dari ORI, Logam mulia, Reksadana/ saham, Unit link. Satu lagi adalah aset konsumsi yaitu rumah atau tempat tinggal yang ditempati serta kendaraan.
Dalam hal keuangan kita juga harus mengetahui kewajiban seperti pinjaman jangka pendek berupa utang kartu kredit, utang pinjaman dana tunai. Kewajiban juga ada yang berupa pinjaman jangka panjang berupa kredit perumahan, kredit lainnya dan kredit kendaraan.
Kalau ibu rumah tangga macam aku siy sudah biasa dengan yang namanya uang kas untuk pemasukan dan pengeluaran yang rutin ataupun tidak rutin. Biasanya kalau rutin uang kas dalam rumah tangga aku berupa gaji sedangkan kas keluar yang digunakan untuk biaya rumah tangga dan untuk cicilan. Sedangkan untuk kas pemasukan yang tidak rutin yang masuk seperti bonus, THR dan hadiah. Sedangkan kas pengeluaran yang jarang digunakan untu biaya liburan, pajak dll yang bersifat tiap tahun sekali.
Sebenarnya dalam prakteknya kita sebagai ibu rumah tangga yang terbiasa mengatur keuangan rumah tangga sudah sering menemui ha-hal seperti ini tapi mungkin belum mengetahui secara teori yang benar.
Dalam perencanaan keuangan rumah tangga kita perlu punya dana darurat minmal 3x dari pengeluaran rutin bulanan yang disisipkan terpisah dari uang lainnya yang dapat dipakai untuk kondisi khusus. Dana darurat ini dapat dipakai untuk sewaktu-waktu hal yang tidak terduga seperti untuk biaya dokter, obat, rumah sakit yang memang harus saat itu dilakukan dan tidak bisa ditunda. Dana darurat juga bermanfaat jika terjadi bencana alam, kemalingan atau kematian. Bagi yang bekerja dana darurat ini sangat berguna saat terjadi PHK secara mendadak. Ternyata dana darurat juga bisa untuk membetulkan fasilitas kerusakan peralatan rumah tangga yang signifikan seperti AC, kulkas, genteng dll yang sudah rusak.
Dalam hal berhutang itu juga dalam perencanaan rumah tangga itu boleh lho jadi tidak haram. Hutang juga ada yang produktif yaitu ada nilai manfaatnya, bisa mendatangkan penghasilan dan yang memiliki suku bunga pinjaman yang efektif.
Buat yang memiliki kartu kredit juga perlu di ingat kalau kartu kredit berfungsi sebagai pengganti uang tunai, bukan tambahna penghasilan. Penundaan pembayaran serta kemudahan transaksi di saat darurat.
Mau tau berapa persen alokasi yang ideal?
Jadi sebaiknya : Sedekah 2,5%, Gaya hidup 10%, Menabung dana darurat 10%, Biaya hidup 30%, cicilan 30% dan Investasi 15%.
Jadi kesimpulannya kita harus mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan dengan simpan struk pembelian. Cicilan sebaiknya tidak lebih 30%, dan mulailah biasakan menyisihkan menabung dan menyiapkan dana darurat untuk digunakan hal-hal yang tidak terduga.
Untuk mencapai kondisi ideal harus melakukan financial check up, membentuk dana darurat, mengatur utang, membuat anggaran belanja dan merencanakan keuangan.
Aku pribadi belum menjalankan sepenuhnya perencanaan keuangan yang ideal, Tapi mulai saat ini perlahan aku akan berusaha menerapkan ilmu yang aku dapatkan dari Ibu Prita Ghozie paling tidak berusaha untuk mengurangi pengeluaran yang tidak penting seperti menahan godaan belanja di online shop serta mulai menabung dengan bijaksana. Seneng banget bisa mengikuti acara ini karena benar-benar sangat berkaitan dan dapat dipraktikkan langsung dalam kehidupan sehari-hari dalam perencaan keuangan keluarga.
Ok, sekian dari aku semoga bermanfaat dan sampai jumpa di blogpost berikutnya. Jangan lupa follow my Blog, IG. FB, Twitter dan Youtube.
Thank you and have a nice day :)
11 comments:
Hai mba Kania. Kemarin pas ketemu mau nyapa eh gagal. Hihii. asik, banget ya acara kemarin mba. Bisa jadi banyak tau tentang keuangan keluarga dan pengelolaannya :)
Kania, senengnya kemarin bersua ya. hehhehe :)
belajar kelola keuangan emang penting sih buat buibu. biar makin bijak :)
Semoga kita semua bisa mencapai kondisi keuangan yang ideal yaa, Mbak :)
Hehhe semnagat berhemat dan bikin anggaran keuangan yg lbh oke mbk :D
Waahh ilmunya bermanfaat banget nih. Walo suka beli make up tapi tetap aja bisa nabung ya maak.
@Rach Alida Bahawares Halo mbaa aduh kenapa ga manggil huhuhu kemarin rame banget aku juga gak sempet sapa semuanya, semoga next time bisa ktm sambil ngobrol bareng plus foto yukk... :)
@Andiyani Achmad iya udah lama juga ya gak ktm. Pas banget nuat kita emak2 yang ngatur keuangan rumah tangga aku seneng banget bisa dapet ilmunya :)
@Lia Harahap iya aku juga maunya ideal maklum belanja nya belom bisa di "rem" hehehe...
@Aprillia Ekasari iya bener harus semangat niy buat masa depan anak-anak juga :)
@Ceritanyahati halo mbak iya aku punya psrinsip kalau belanja makeup harus tetap diutamakan nabung duluan uangnya aku sisihkan selebihnya b=buat beli makeup ehhehe...
Nah bener, idealnya sih setiap pengeluaran harus kita catat ya biar kita tahu kemana dan buat apa uang kita ini mengalirnya hehe. Btw akupun juga seneng lho kalau datang ke acara seperti ini, acara yang membuka pikiran banget deh buat lebih rapi dalam mengelola keuangan
Post a Comment