Hello Mom…
Melihat tumbuh
kembang si Kecil merupakan moment yang sangat membahagiakan dan paling penting
buat para orang tua. Seperti saat ini kedua buah hatiku kaka Safa dan adik Fari
yang merupakan anugerah terindah dalam pernikahan kami. Maka aku sebagai orang
tua perlu sekali membekali dengan berbagai pengetahuan sebagai orang tua yang
dapat diaplikasikan dalam merawat si Kecil.
Senang sekali pada hari
kamis tanggal 14 September 2017, bertempat di Harlequin Bistro Kemang aku
diundang untuk acara Clozzetters Gathering with Parenting Club Indonesia #SmartParentingWorkshop,
yang kali ini punya topik seru tentang “Kenali perilaku anak di usia Pra
Sekolah” bersama Dr. Dr.
Rini Sekartini SpA (K).
Sudah pada tau kan
mom… Pertumbuhan dan perkembangan si Kecil sangat pesat dalam lima tahun
pertama usianya. Tak heran periode usia dini (0-6 tahun) sering disebut sebagai
fase periode emas bagi pertumbuhan anak. Setiap anak memiliki kepintaran yang
berbeda seperti kedua anakku si kaka Safa (3 tahun 10 bulan) terlihat lebih
cepat tanggap dalam hal-hal bahasa, berhitung dan musik sedangkan adik Fari (2
tahun 5 bulan) lebih cepat tanggap dalam hal body smart dan nature smart.
Aku sendiri menyadari
kalau kepintaran si Kecil berbeda-beda. Perlu diketahui dalam dua tahun pertama
usia anak, otaknya tumbuh hingga 80 persen ukuran otak orang dewasa. Ketika ia
memasuki usia 5 tahun, pertumbuhan otaknya mencapai 90%. Pada fase ini, sekitar
85% kecerdasan dan kepribadiannya juga telah terbentuk. Karena itu, jangan
heran, Mam, jika saat memasuki usia prasekolah si Kecil terlihat lebih pintar,
mandiri, dan percaya diri.
Pada masa itu dibutuhkan ekstra
dari orang tua dan lingkungan penuhi gizi, nutrisi pada baby dan tentu juga
ibunya. Pemenuhan gizi yang tepat sangat penting untuk tumbuh dan kecerdasannya
kelak jika semua supatan seperti karbohidrat, lemak. Vitamin, protein, serta
serat dan mineral tercukupi maka anak yang cerdas dan pertumbuhan yang baik
akan terpenuhi.
Nah pada masa usia pra sekolah,
biasanya si Kecil sudah bisa menunjukkan jenis kepintaran tertentu. Sebagai orang
tua bisa mendeteksinya antara lain melalui minat serta kegiatan kesukaan si
Kecil. Untuk mengenali kepintaran si Kecil lebih lanjut, Mam dapat
memanfaatkan fitur Smart Strength
Finder di Parenting Club by Wyeth Nutrition.
Beda anak beda pintarnya lho Mom…,
sebagaimana diutarakan Howard Gardner, pakar pendidikan dari Harvard
University, pada dasarnya setiap anak memiliki delapan
jenis kepintaran dengan potensi berbeda-beda.
Kedelapan jenis kepintaran yang dikemukan Gardner itu dapat digolongkan ke
dalam tiga kategori yaitu
-Akal , meliputi word smart, number smart, picture smart dan music smart.
-Fisik, meliputi body smart dan nature smart.
-Sosial, meliputi self smart dan people smart.
-Akal , meliputi word smart, number smart, picture smart dan music smart.
-Fisik, meliputi body smart dan nature smart.
-Sosial, meliputi self smart dan people smart.
Mom juga harus mengetahui kebutuhan dasar tumbuh kembang anak seperti:
-Fisik biologis: nutrisi, imunisasi, kebersihan bafan, & lingkungan, pakaian bersih, pengobatan, olahraga, bermain.
-Kasih sayang: rasa aman+ nyaman, dilindungi, pola asuh demokratik.
-Stimulasi: sensorik, motorik, emosi, kognitif, mandiri, kepemimpinan.
-Fisik biologis: nutrisi, imunisasi, kebersihan bafan, & lingkungan, pakaian bersih, pengobatan, olahraga, bermain.
-Kasih sayang: rasa aman+ nyaman, dilindungi, pola asuh demokratik.
-Stimulasi: sensorik, motorik, emosi, kognitif, mandiri, kepemimpinan.
Kenali Kesiapan Si Kecil Masuk Sekolah
Dalam usia prasekolah, sebagai orang tua kita dapat mengevaluasi kesiapannya memasuki masa sekolah. Selain faktor kepintaran (kesiapan kognitif), hal lain yang juga menentukan kesiapan si Kecil masuk sekolah yaitu kesiapan fisik, emosional, dan sosial.
Perlu kita ketahui lho Mom... Kesiapan emosional dan sosial antara lain tercermin dari perilaku anak. Perilaku adalah kemampuan memahami dan bertindak bijaksana dalam menghadapi atau berhubungan dengan orang lain. Banyak orang tua kebingungan menghadapi perilaku anaknya yang dianggap “bermasalah”. Padahal, perilaku normal setiap anak bisa saja berbeda karena tergantung usia, kepribadian, serta perkembangan fisik dan emosionalnya.
Mam perlu menyinergikan kepintaran si Kecil untuk mengembangkan kepribadian anak dalam periode emasnya. Langkah ini sekaligus dapat membantu menyeimbangkan kepintaran dan perilaku anak. Sinergi kepintaran dapat mengembangkan kepintaran Akal, Fisik, dan Sosial si Kecil. Melalui sinergi kepintaran, si Kecil dapat tumbuh menjadi anak yang pintarnya beda dan kelak memiliki masa depan penuh kesuksesan. Melalu workshop kali ini jadi semakin tau apakah perkembangan si kecil sudah sesuai tahapan usianya dan apakah si Kecil sudah betul-betul siap memasuki fase sekolah.
Dalam usia prasekolah, sebagai orang tua kita dapat mengevaluasi kesiapannya memasuki masa sekolah. Selain faktor kepintaran (kesiapan kognitif), hal lain yang juga menentukan kesiapan si Kecil masuk sekolah yaitu kesiapan fisik, emosional, dan sosial.
Perlu kita ketahui lho Mom... Kesiapan emosional dan sosial antara lain tercermin dari perilaku anak. Perilaku adalah kemampuan memahami dan bertindak bijaksana dalam menghadapi atau berhubungan dengan orang lain. Banyak orang tua kebingungan menghadapi perilaku anaknya yang dianggap “bermasalah”. Padahal, perilaku normal setiap anak bisa saja berbeda karena tergantung usia, kepribadian, serta perkembangan fisik dan emosionalnya.
Mam perlu menyinergikan kepintaran si Kecil untuk mengembangkan kepribadian anak dalam periode emasnya. Langkah ini sekaligus dapat membantu menyeimbangkan kepintaran dan perilaku anak. Sinergi kepintaran dapat mengembangkan kepintaran Akal, Fisik, dan Sosial si Kecil. Melalui sinergi kepintaran, si Kecil dapat tumbuh menjadi anak yang pintarnya beda dan kelak memiliki masa depan penuh kesuksesan. Melalu workshop kali ini jadi semakin tau apakah perkembangan si kecil sudah sesuai tahapan usianya dan apakah si Kecil sudah betul-betul siap memasuki fase sekolah.
Senang sekali dalam
workshop kali ini aku jadi dapat mengidentifikasi beberapa perilaku si Kecil,
serta cara menghadapinya dengan tepat. Selain itu aku juga mendapat informasi
mengenai bagaimana mengenali berbagai jenis kepintaran si Kecil serta cara
menyinergikannya.
Pada acara kali ini hadir pula
artis Ayudia ibu dari Kala yang memasuki usia 2 tahun memberikan tipsnya, dalam
memberikan stimulus bukan hanya peran ibu semata, seorang ayahpun bisa ikut
membantu dengan sering bermain bersama si Kecil. Menurut Ayu si Kecil tidak
perlu dimasukan sekolah terlalu dini karena hal itu akan membuat besarnya nanti
akan timbul rasa bosan. Berikan hak anak yaitu dengan bermain dan bounding
lebih banyak terhadap orang tuanya. Nanti jika anak telah mengijak usia 5 – 6
tahun baru kita mulai memasuki anak ke sekolah taman kanak-kanak.
Workshop ini juga menghadirkan
seorang story teller dan ventriloquist
(ahli suara perut) kenamaan, Budi Haha. Banyak berbagai
cara untuk menstimulasi si Kecil, salah satunya story
telling. Nah saat acara ini para Mom yang
hadir membawa si Kecil tidak perlu khawatir selain disediakan playground untuk
si Kecil bermain juga Kak Budi yang menghibur si Kecil sebagai story teller
memberikan sejumlah stimulasi yang menyenangkan si Kecil untuk
berimajinasi, dengan menempel stiker.
Seru sekali melihat mereka bermain sambil belajar. Kami
semua yang hadir juga diajarkan cara bagaimana menjadi pendongeng atau story
teller untuk si Kecil,. Jadi yang perlu diperharikan sebagai seorang pendongen
adalah :
1 Usia pendengar
2 Pilihan cerita dan kata
3 Keterlibatan pendengar (akal,
fisik, sosial)
4 Suara, ekspresi dan gerak
5 Peralatan pendukung
6 Referensi
Nah mom seru banget kan acara
Parenting Club kali ini, aku siy berharap akan ada terus acara workshop seperti
ini tentunya dengan tema yang lebih menarik dan dapat diaplikasikan bagi para
orang tua untuk memaksimalkan tumbuh kembang si Kecil.
Melalu workshop Dr.
Dr. Rini Sekartini SpA (K) membuat kesimpulan :
1. Perhatikan tumbuh kembang 1000
hari pertama kehidupan
2. Penuhi kebutuhan dasar untuk
tumbuh kembang optimal
3. Stimulasi dan nutrisi harus
diberikan secara seimbang
4. Pantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
Ok, sekian dari aku semoga bermanfaat dan sampai jumpa di blogpost berikutnya. Jangan lupa follow my Blog, IG. FB, Twitter dan Youtube.
Thank you and have a nice day :)
0 comments:
Post a Comment