Hello Beauties...
Akhir pekan di minggu pertama
puasa aku kali ini seru sekali karena aku menghadiri Media & Blogger
Gathering yang bertemakan “Yuk Jaga Kesehatan Tenggorok Saat Puasa” pada
hari Senin, 21 Mei 2018 di Beranda Kitchen – Jakarta. Alhamdulillah sejak hari
pertama puasa hingga saat ini aku insyaAllah masih berpuasa. Saat puasa tubuh
mendapat berbagai keuntungan seperti kesempatan berisitirahat bagi alat
pencernaan dan memperbaiki proses regenerasi saluran cerna. Namun, puasa juga
memberikan risiko dehidrasi yang menyebabkan kering dan turunnya daya tahan
tubuh kita hingga akan mudah terkena risiko infeksi kuman pada rongga mulut
kita seperti sakit tenggorok dan sariawan. Kesehatan tenggorok ketika
berpuasa perlu dijaga agar ibadah puasa bisa berjalan dengan maksimal. Untuk
mencegah infeksi tenggorok saat puasa, penting untuk memperhatikan pilihan
makanan dan minuman yang dikonsumsi ketika sahur dan berbuka serta rutin
melakukan kebiasaan gargle/kumur saat sahur dan sebelum tidur.
Acara kali ini menghadirkan
nara sumber Ketua Department Ilmu Gizi RSCM FKUI, dr. Fiastuti
Witjaksono, SpGK dan Educator & Trainer Mundipharma
Indonesia, dr. Mery Sulastri. dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK menjelaskan,
bahwa pada saat berpuasa, tubuh kita tidak diisi dengan nutrisi selama hampir
14 jam. Ketika berbuka atau sahur, tubuh membutuhkan penyesuaian kembali dengan
apa yang masuk ke dalam tubuh, begitu juga dengan tenggorok. Untuk mencegah
infeksi pada tenggorok, pilihlah makanan dan minuman yang sesuai dengan suhu
tubuh normal manusia yaitu 37oC. Makanan dan minuman yang terlalu
panas atau dingin bisa memicu reaksi stress pada mukosa tenggorok sehingga
kuman lebih mudah masuk. Hindari juga makanan berminyak seperti gorengan karena
dapat menyebabkan iritasi pada tenggorok. Makanya kesehatan tenggorok juga
perlu dijaga agar puasa kita terasa nyaman dan lancar.
Hal-hal yang dirasakan saat puasa biasanya lapar,
haus/dehidrasi,
lesu, kurang tenaga, daya tahan tubuh menurun dan konstipasi
Efek puasa terhadap kesehatan
- Beberapa penelitian mendapatkan efek puasa terhadap:
- Berat Badan
- Tekanan darah
- Kadar lipid darah
- Kadar gula darah
- Status hidrasi
- Infeksi kerongkongan
Hubungan puasa dan saluran cerna
- Tidak puasa :
Makan 3 kali + snak (beberapa kali), berarti saluran cerna
tidak pernah beristirahat
Minum cukup
- Puasa
Puasa memberikan kesempatan bagi alat pencernaan untuk
beristirahat.
Memperbaiki proses regenerasi saluran cerna, dengan
mengurangi beban kerja
Kurang minum, risiko dehidrasi, kering pada tenggorokan
Waktu makan pada puasa:
• Sahur (jam 03-04 pagi)
• Buka ( jam 18 )
• Setelah tarawih (jam 21)
- Sahur (40%) : Makan besar 30%
Makan kecil 10% (sebelum imsak)
Minum 2-3 gelas (hindari minuman manis dan
pilih minuman sesuai suhu tubuh)
- Buka (50%) : Makanan manis 10%
Makanan lengkap 30%
Makanan kecil 10%
Minum 3-4 gelas ( sesuai suhu tubuh, hindari minuman terlalu
dingin)
- Setelah Tarawih (10%)
Makanan kecil 10%
Minum 1-2 gelas
- Sahur
Komposisi lengkap
Karbohidratnkompleks: nasi/ roti/ kentang/ bihun
Protein hewani: Ikan/ ayam/ telur/ daging
Protein nabati : tahu/ tempe
Lemak : minyak
Sayur & buah
Susu 1 gelas
Air minimum 2-3 gelas
Jangan minum manis (risiko lapar dan hipoglisemia)
Minum dengan suhu sesuai suhu tubuh
- Buka
Dimulai dengan makanan manis
Agar cepat mengganti kadar gula darah yang sudah turun
Sebaiknya sesuai dengan suhu tubuh, hindari minuman terlalu
dingin(es), seperti Teh manis, kurma, kolak, koktail buah
Minuman dingin sering meningkatkan risiko infeksi
tenggorokan
- Makan Lengkap
Karbohidrat: nasi, roti, kentang, bihun
Protein : Ikan, ayam, telur, tahu, tempe
Lemak : minyak
Sayur & buah
Minum : 3-4 gelas dengan minuman sesuai suhu tubuh
dr. Fiastuti menambahkan, “Selain menghindari makanan dan
minuman pemicu radang, penting untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan
seimbang untuk menjaga daya tahan tubuh ketika puasa. Pada saat puasa, waktu
makan terbagi menjadi tiga, yaitu ketika sahur, berbuka, dan setelah tarawih.
Pada saat sahur, utamakan mengkonsumsi makanan lengkap yang mengandung
karbohidrat, protein, sayur, dan buah serta air putih 2-3 gelas. Hindari
minuman yang manis karena dapat mempercepat rasa lapar muncul. Saat berbuka,
awali dengan makanan/ minuman yang manis untuk mengganti kadar glukosa darah
yang sudah turun selama berpuasa seperti teh manis, kurma, dan kolak. Lanjutkan
dengan makan lengkap yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, sayur dan
buah serta minum 3-4 gelas air putih. Setelah tarawih bisa diisi kembali dengan
makanan kecil serta air putih 1-2 gelas.”
Kesimpulan dari penjelasan dr. Fiastuti yaitu :
1. Pola makan saat puasa perlu disesuaikan dengan perubahan frekuensi makan saat puasa
2. Jumlah makanan saat puasa disesuaikan dengan kondisi seseorang
3. Komposisi makanan harus memenuhi komposisi makanan seimbang
4. Cairan harus tercukupi dan pemilihan jenis dan suhu minuman yang dapat membantu agar tidak mudah infeksi
Hal tersebut didukung oleh
penjelasan dari dr. Mery Sulastri bahwa Povidone-Iodine
1% merupakan zat antimikroba yang memiliki manfaat untuk menjaga
kebersihan daerah mulut dan tidak menimbulkan resistensi dan sudah terbukti
secara klinis dapat membunuh kuman seperti bakteri, jamur ataupun virus di area
mulut dan tenggorok secara efektif. Povidone – Iodine 1% telah juga aman digunakan pada rongga
mulut dan juga daerah tenggorok karena memiliki spectrum yang luas, dapat
membantu mempercepat penyembuhan luka infeksi di rongga mulut, dan membantu
menghentikan pendarahan."
Gargle dianjurkan pada
masyarakat selama 30 detik menggunakan cairan antiseptik Povidone-Iodine seperti
BETADINE® Obat Kumur yang terbukti dapat mengembalikan kadar flora normal
dalam 120 menit. Dan selama bulan puasa, masyarakat direkomendasikan untuk gargle 2
kali sehari, yaitu saat sahur setelah selesai makan dan sebelum tidur.
Ok, sekian dari aku semoga
bermanfaat dan sampai jumpa di blogpost berikutnya. Jangan lupa
follow my Blog, IG. FB, Twitter dan Youtube.
Thank you and have a nice day
:)
0 comments:
Post a Comment