Hello Mom….
Hadir di acara yang berkaitan dengan bidang pertanian memang
pengalaman baru buat aku karena biasanya aku lebih sering menghadiri acara
beauty & lifestyle. Kali ini aku datang ke acara Penutupan Farmer2Farmer
2019 yang diadakan di pada hari Jumat, 5 April 2019 bertempat di Kementrian
pertanian. Sebagai anak lulusan pertanian aku seneng banget bisa diundang ke
acara seperti ini. Karena masa kuliah pernah mempelajari dan terjun ke pedesaan
langsung merasakan pekerjaan di bidang pertanian seperti menggarap sawah,
mengunjungi peternak yang ada didesa, serta mengadakan penyuluhan di suatu
desa. Paling tidak dari acara ini aku bisa meng update bagaimana perkembangan
program yang ada di bidang pertanian khususnya untuk ternak sapi yang akan aku
bahas di blog ini.
Bisnis Ternak Sapi memang salah satu usaha peternakan yang
memerlukan ketelitian dan kesabaran khusus dalam menjalankannya. Tidak mudah,
dikarenakan ada banyak sekali hal hal yang perlu diperhatikan baik dalam
kandang sendiri ataupun impactnya terhadap lingkungan sekitar. Tentunya
peternakan sapi harus dibekali dengan pengetahuan lengkap seputar sapi dan
bagaimana mengurusnya dengan baik.
Tau gak siy Mom... kalau peternak sapi memerlukan
tenaga ekstra dibandingkan ternak lainnya seperti ternak ayam, kambing, cacing
dan lain lainnya. Untuk itu sekarang Frisian Flag (FFI) memiliki program
Farmer2Farmer (F2F) untuk mendukung peternak lokal Indonesia yang ternyata
sudah berlangsung sejak 2013.
Jadi Program Farmer2Farmer diluncurkan pada tahun 2013 dan sejak
itu telah menjangkau sekitar 1.000 peternak sapi perah lokal. Pemenang
kompetisi Farmer2Farmer 2019 diharapkan dapat membagikan pengetahuan mereka
tentang GDFP kepada peternak lainnya sehingga akan semakin banyak peternak sapi
perah yang diberdayakan dan memiliki kualitas hidup lebih baik sebagai peternak
sapi perah.
Memasuki tahun ke-7, program F2F mengadakan kompetisi bagi
peternak binaan di empat koperasi yang tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur
yang bertujuan untuk mendorong peternak sapi perah lokal untuk menerapkan
praktik peternakan sapi perah yang baik (Good Dairy Farming Practice - GDFP)
secara konsisten dan berkelanjutan.
Farmer2Farmer adalah sebuah kompetisi untuk peternak sapi
perah terpilih yang dilaksanakan di bawah inisiatif Farmer2Farmer, yang
bertujuan untuk mendorong peternak sapi perah lokal untuk menerapkan good dairy
farming practice (GDFP) secara terus menerus dan konsisten.
Kompetisi Farmer2Farmer 2019 merupakan bagian dari program
Farmer2Farmer dari FFI. Program berkelanjutan ini bernaung di bawah Dairy
Development Program (DDP) oleh perusahaan induk, FrieslandCampina, dan
merupakan salah satu usaha FrieslandCampina untuk mewujudkan tujuan Nourishing
by Nature ke dalam kehidupan sehari-hari dalam mencapai tujuan jangka panjang
perusahaan yaitu memberikan nutrisi yang lebih baik kepada dunia, meningkatkan
kesejahteraan peternak sapi perah lokal di negara-negara FrieslandCampina
beroperasi, serta membangun dunia yang lebih baik untuk generasi sekarang dan
yang akan datang.
Melalui program F2F ini, FFI berharap semakin banyak orang, khususnya generasi muda yang memahami peluang di industri dan menyakini bahwa profesi sebagai peternak sapi perah adalah profesi yang menjanjikan secara ekonomi apabila dijalankan dengan komitmen penuh.
Selain itu, pelaksanaan program Farmer2Farmer diharapkan
dapat membantu memenuhi permintaan susu sapi nasional di Indonesia. Menurut
data Kementerian Pertanian, produksi susu sapi lokal hanya dapat memenuhi 20%
dari permintaan susu nasional. Situasi ini mendorong FFI berkomitmen dalam
memberdayakan peternak sapi perah secara berkelanjutan, salah satunya adalah
melalui Kompetisi Farmer2Farmer.
Acara Penutupan F2F 2019 diawali dengan sambutan pertama
dari FFI yaitu bapak Andrew F. Saputro selaku Corporate Affairs Director. Selanjutnya
sambutan dari Bapak Dedi Setiadi selaku ketua GKSI, yang dilanjutkan oleh Louis
Beijer perwakilan dari kedutaan Belanda dan ada Bapak drh. I Ketut Diarmita, MP
selaku Direktur Jenderal Peternakan & Kesehatan Hewan, Kementrian Pertanian
Republik Indonesia.
Bapak Dedi Setiadi, selaku Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia menunjukkan rasa terima kasihnya, “Kami sangat menghargai komitmen Frisian Flag Indonesia dalam melanjutkan implementasi program Farmer2Farmer untuk peternak sapi perah kami selama 7 (tujuh) tahun. Kompetisi ini telah meningkatkan dan memotivasi mereka untuk bekerja dan berlatih lebih baik dalam menerapkan good dairy farming practice yang telah difasilitasi oleh ahli dari FFI dan perusahaan. Saya ingin mengucapkan selamat kepada semua pemenang yang telah terpilih untuk mengunjungi peternakan sukses di Belanda.”
Dukungan terhadap program ini juga disampaikan oleh Louis Beijer, The Agriculture Counselor untuk Kedutaan Belanda di Indonesia. “Kami telah melihat banyak peternak di negara kami yang berhasil dengan secara konsisten menerapkan good dairy farming practice. Karena itu, kami dengan senang hati menyambut para pemenang kompetisi Farmer2Farmer 2019 di negara kami dan kami mendorong peternak kami secara aktif berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka kepada para pemenang. Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia, serta dukungan penuh dari pemerintah dan sektor swasta, kami percaya industri peternakan sapi perah Indonesia akan terus meningkat. Kami pun akan dengan senang hati mendukung,” ujar Louis
Sedangkan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, drh. I Ketut Diarmita, MP mengatakan pada upacara penutupan kompetisi Farmer2Farmer 2019, “Industri susu di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan susu nasional. Kami berharap program ini akan terus menginspirasi peternak sapi perah lokal untuk tetap konsisten dalam menerapkan GDFP yang akan meningkatkan kualitas dan produktifitas produksi susu mereka. Kami percaya adanya kolaborasi erat antara koperasi peternak sapi perah, pemerintah dan sektor swasta seperti FFI, juga didukung oleh keinginan dan dorongan dari peternak sapi perah, dapat membantu meningkatkan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.”
Bapak I Ketut menjelaskan bahwasannya berdasarkan Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal – Kementerian Pertanian
pada Desember 2016, perkembangan populasi sapi perah secara nominal terjadi
pertumbuhan yang signifikan, periode 2012 – 2016 rata-rata sebesar 522,45 ribu
ekor. Produksi susu dominan terdapat di Pulau Jawa dengan kontribusi susu dari
Pulau Jawa 98,34% sementara Luar Jawa 1,66%. Produksi susu 5 tahun terakhir
menurun rata-rata 1,03% per tahun atau rata-rata sebesar 847,09 ribu ton. Pada
tahun 2017 hingga 2020, Indonesia diperkirakan akan mengalami defisit susu
sebesar 71 ribu hingga 103 ribu ton.
Potensi pertumbuhan konsumsi susu di Indonesia masih sangat
besar, mengingat tingkat konsumsi susu per kapita di Indonesia masih sangat
rendah bila dibandingkan dengan angka konsumsi susu per kapita di Negara ASEAN
lainnya, yaitu hanya sekitar 12,10 liter/tahun. Rendahnya angka konsumsi susu
ini menunjukkan masih besarnya potensi, baik potensi pasar bagi industri
pengolahan susu di Indonesia maupun potensi pengembangan usaha untuk para
peternak Indonesia. Potensi inilah yang
coba dikembangkan oleh FFI melalui program Farmer2Farmer ini.
Selanjutnya hadir pula dari perternak Belanda yaitu Adinda
Roerink yang memberikan presentasi mengenai perkembangan peternak dan hasil
yang telah mereka dapatkan dari kompetisi Farmer2Farmer 2019.
Tahun ini menjadi tahun ketujuh dari implementasi program
Farmer2Farmer. Kompetisi ini dimulai dari awal tahun dengan melibatkan para
peternak sapi perah lokal yang berasal dari empat koperasi peternak sapi perah
di Jawa Barat dan Jawa Timur, yaitu Koperasi Peternakan Sapi Bandung Selatan
Pangalengan (KPBS Pangalengan) dan Koperasi Peternakan Sapi Bandung Utara
Lembang (KPSBU Lembang) di Jawa Barat, Koperasi Usaha Tani Ternak Suka Makmur
(KUTT Suka Makmur) dan Koperasi Bangun Lestari di Jawa Timur.
Sebanyak 110 peserta terpilih dari empat koperasi rekanan
Frisian Flag Indonesia (FFI) Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU)
Lembang, Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, Koperasi Usaha
Tani Ternak (KUTT) Suka Makmur, dan Koperasi Bangun Lestari. Setelah melakukan
proses seleksi secara intens, sejumlah 110 peternak sapi perah terpilih untuk
mengikuti kompetisi dan telah melalui proses penilaian sejak Februari 2019. 110
peternak lokal telah berkompetisi selama kurang lebih delapan minggu dalam
program Kompetisi Farmer2Farmer 2019. Keempat pemenang kemudian dipilih
berdasarkan keterampilan teknis dan non-teknis mereka terkait dengan peternakan
sapi perah.
Di akhir acara PT Frisian Flag Indonesia (FFI) mengumumkan 4
(empat) pemenang dari Kompetisi Farmer2Farmer 2019. Mereka terpilih dari 110
peserta yang telah melalui proses penilaian sejak Januari 2019. Frisian Flag
Indonesia Mengirimkan Pemenang Kompetisi Farmer2Farmer 2019 ke Belanda untuk
Mempelajari Good Dairy Farming Practice.
Keempat pemenang akan mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi
peternakan sapi perah di Belanda dan mendapatkan pelatihan intensif dari
peternak sukses Belanda selama dua minggu pada Juli 2019.
Berikut pemenang 4 peternak sapi perah yang akan pergi ke Belanda yaitu :
Yanto
Nenih
Apid
Mitha
Saat penutupan acara, bapak Andrew F. Saputro, Corporate
Affairs Director menyampaikan selamat tidak hanya para pemenang kompetisi
Farmer2Farmer, tetapi juga mengucapkan selamat dan terima kasih kepada semua
peserta yang telah menunjukkan antusiasmenya pada kompetisi ini. Kami telah melihat semangat dan komitmen
mereka untuk terus belajar menerapkan GDFP, terbukti dengan nilai akhir dari
para peserta kompetisi. Harapan dari program ini dapat berkontribusi pada
peningkatan kesejahteraan peternak sapi perah lokal dan keberlanjutan industri
susu di Indonesia melalui penerapan GDFP yang konsisten oleh peternak sapi
perah lokal.
Jujur aku yang hanya sebagai tamu undangannya saja merasakan haru kebahagiaan para pemenang. Pasti dibalik kemenangan itu banyak perjuangan yang sudah dilalui sebagai peternak sapi perah yang bisa dikatakan patut ditiru. Karena para juri pun memilih para pemenang sangat selektif dan memikirkan kedepannya bagaimana kalau sosok tersebut menang dalam kompetisi Farmer2Farmer2019. Jadi buat anak muda jaman now, jangan malu kalau punya cita-cita sebagai peternak sapi, karena profesi sebagai peternak sapi perah adalah profesi yang menjanjikan secara ekonomi apabila dijalankan dengan komitmen penuh.
Ok, sekian dari aku semoga bermanfaat dan sampai jumpa di blogpost berikutnya. Jangan lupa follow my Blog, IG. FB, Twitter dan Youtube.
Thank you and have a nice day :)
Jujur aku yang hanya sebagai tamu undangannya saja merasakan haru kebahagiaan para pemenang. Pasti dibalik kemenangan itu banyak perjuangan yang sudah dilalui sebagai peternak sapi perah yang bisa dikatakan patut ditiru. Karena para juri pun memilih para pemenang sangat selektif dan memikirkan kedepannya bagaimana kalau sosok tersebut menang dalam kompetisi Farmer2Farmer2019. Jadi buat anak muda jaman now, jangan malu kalau punya cita-cita sebagai peternak sapi, karena profesi sebagai peternak sapi perah adalah profesi yang menjanjikan secara ekonomi apabila dijalankan dengan komitmen penuh.
Ok, sekian dari aku semoga bermanfaat dan sampai jumpa di blogpost berikutnya. Jangan lupa follow my Blog, IG. FB, Twitter dan Youtube.
Thank you and have a nice day :)
0 comments:
Post a Comment