Hello Beauties...
Saat ini stereotype orang seringnya beranggapan cantik itu yang punya badan langsing, tinggi, rambut panjang dan kulit putih. Padahal makna cantik itu luas dan bukan hanya dari penampilan fisik saja. Dengan anggapan langsing itu cantik seringnya memutuskan untuk diet tetapi pada
akhirnya berakhir dengan kegagalan. Setiap orang tentunya ingin dapat memenuhi standar cantik
yang dibentuk oleh lingkungan sosial. Akan tetapi keinginan orang untuk
memenuhi standar tersebut pada akhirnya membuat orang banyak mengalami konflik
makan yang berkepanjangan. Konflik makan ini menjadikan diet pada akhirnya
selalu gagal (yoyo diet), membuat berat badan semakin melambung tinggi
(obesitas) atau malah mengalami gangguan makan seperti anorexia, bulimia, dan
binge eating.
Diet justru harus dimulai dengan perasaan cinta dan
penerimaan pada diri sendiri. Hal ini dikarenakan jika kita memulai sesuatu
dengan perasaan cinta maka keputusan yang kita buat terhadap diri sendiri
termasuk keputusan makan akan menjadi keputusan yang paling tepat. Sebaliknya
jika kita memulai diet dengan perasaan marah, dendam dan tidak nyaman, maka
akan menimbulkan konflik yang berkepanjangan tentang tubuh dan makan yang akan
mengarahkan pada gangguan atau masalah makan.
Kemampuan mencintai diri sendiri adalah gabungan dari
penerimaan diri, penguasaan diri (berbeda dengan obsesi diri), kesadaran diri,
kebaikan hati, dan rasa hormat pada diri sendiri. Mencintai diri sendiri
mencakup dua hal, pemahaman dan tindakan. Agar bisa mencintai diri sendiri,
pertama-tama kita harus memahami gagasan bahwa Kita layak menghormati diri
sendiri dan layak menerima kebaikan. Setelah itu, Kita harus melakukan tindakan
yang menunjukkan bahwa Kita mencintai diri sendiri, mampu memperlakukan diri Kita
dengan penuh kasih sayang dan kepedulian. Singkat kata, mencintai diri sendiri
adalah merasa positif tentang diri sendiri dalam tindakan.
Melihat hal tersebut, tim psikolog LightHOUSE Indonesia yang
terdiri dari Tara De Thouars, Naomi Tobing dan Anindita Citra, menyusun sebuah
workbook yang berjudul “In Relationship With My Body”. Buku ini bertujuan untuk mengenalkan diri kita pada
tubuh kita sendiri dan potensi terbaik kita, menerima diri apa adanya serta
mencegah kita semua untuk mengalami gangguan atau masalah makan.
Peluncuran dan bedah buku “In Relationship with My Body”
dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Mei 2019 di Kopi Kalyan, Jakarta Selatan. Dalam
acara ini, LightHOUSE Indonesia mengundang media, blogger, influencer dan juga
umum, untuk bersama-sama mengerjakan dan berdiskusi mengenai workbook tersebut.
Tamu yang hadir juga dipersilahkan untuk mencoba “psikolog corner” yang
disediakan di Kopi Kalyan, yang merupakan bagian dari layanan klinik LightHOUSE
Indonesia yang diberikan secara cuma-cuma.
LightHOUSE Indonesia adalah klinik pionir dalam layanan
kontrol berat badan dan kontur tubuh, untuk orang-orang yang berjuang dengan
berat badan, pembentukan kontur tubuh dan nafsu makan berlebih, dengan
menyediakan program yang mudah diikuti dan perawatan pendukung yang dibuat
khusus dan menyentuh akar masalah.
Didirikan sejak 2004 oleh dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH,
CHt, Dipl. AAAM, klinik lightHOUSE kini sudah menangani lebih dari 45.000
pasien, dan menghilangkan lebih dari 50.000kg berat badan. Klinik yang sudah
mengantongi sertifikat ISO 9001:2015 ini memiliki delapan cabang di daerah
Jabodetabek,yaitu di Kebayoran Baru, Cilkitak, Thamrin, Sudirman, BSD City,
Cibubur, Pantai Indah Kapuk, dan Kelapa Gading. Dalam waktu dekat, LightHOUSE
Indonesia juga akan segera membuka 2 klinik baru di Lotte Shopping Avenue,
Jakarta Selatan dan di Surabaya, Jawa Timur.
Tim SlimRight Expert kami yang terdiri dari dokter, ahli
gizi, perawat, psikolog, hingga psikiater siap membuat program penurunan berat
badan pasien kami menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Selain program
penurunan berat badan, LightHOUSE juga menyediakan treatment pembentukan tubuh
menggunakan teknologi treatment tanpa jarum dan operasi. Klinik LightHOUSE juga
memberikan konsultasi psikologi untuk dapat membantu pasien yang memiliki
permasalahan eating behavior melalui program hipnoterapi, relaksasi, dan terapi
tingkah laku kognitif.
Dalam penjelasannya mengenai self-love, Naomi Tobing selaku
bagian dari tim psikolog LightHOUSE Indonesia menjelaskan bahwa self-love
seringkali disalahartikan dengan mencintai diri sendiri dengan segala
kekurangan dan kelebihannya. Padahal, Self-love seharusnya tidak hanya merasakan
perasaaan baik tentang tubuh, tetapi juga dengan mengapresiasi diri dengan
membuat keputusan, melakukan usaha, dan memberikan yang terbaik bagi diri dan
tubuh kita sendiri. Belajar mencintai diri sendiri dapat mengubah pkitangan kita
lebih positif terhadap lingkungan kita, mendorong kita melakukan kebiasaan yang
baik, dan membuat kita memiliki kesehatan mental yang lebih baik.
Mencintai diri sendiri tidak sama dengan mengasihani diri
sendiri. Ketika seseorang mencintai dirinya sendiri, orang tersebut akan
melakukan yang terbaik untuk diri sendiri, sesuai dengan norma masyarakat dan
juga akal sehat. Ketika seseorang menolak untuk mengikuti akal sehat meski
sebenarnya tahu apa yang terbaik untuk dirinya sendiri, saat itulah seseorang
berada dalam fase self pity dan denial.
Dengan adanya buku ini, ketiga penulis berharap dapat
menaikan perasaan cinta terhadap diri sendiri agar dapat mengarahkan pembacanya
untuk bisa membuat keputusan yang terbaik untuk diri sendiri. Di dalamnya, buku
ini membahas tentang aspek-aspek penting dalam diri sendiri yang dapat
meningkatkan rasa percaya diri, mengatasi stress dan sumber masalah, belajar
untuk menerima diri sendiri serta cara-cara yang sehat & tepat agar dapat
mengatasi gangguan makan.
Kemudian, Tara De Thouars mengatakan bahwa seseorang
sebenarnya tidak perlu mengalami konflik terhadap makanan, karena tidak ada
orang yang terlahir dengan gangguan makan. Before you have a good relationship
with food, you have to have a good relationship with your body. Itulah salah
satu kunci yang dapat mendukung seseorang mencapai tubuh ideal.
Gimana kalian sudah pernha ke lighthouse atau sudah tau tentang buku In Relationship With My Body belum? kalau boleh tau share dong dikolom komentar. Ok, sekian dari aku semoga bermanfaat dan sampai jumpa di blogpost berikutnya. Jangan lupa follow my Blog, IG. FB, Twitter dan Youtube.
Thank you and have a nice day :)
0 comments:
Post a Comment