Hello Beauties...
Musim liburan seperti saat ini sebagai ibu rumah tangga yang punya dua anak enaknya me time dirumah pakai produk kosmetik yang baru mau dicoba trus sambil nemenin anak-anak main. Hmmm... tapi saat mau mencoba produk kosmetik yang belum pernah aku pakai pasti dalam hati bertanya apakah ini aman, kandungannya sesuai dan berkualitas baik?
Eits... tapi sekarang sejak aku kenal Skinproof aku udah pasti gak perlu khawatir lagi karena Skinproof bantu konsumen dalam memilih produk kosmetik sesuai kebutuhan. Sebagai konsumen, tentu kita akan merasa lebih nyaman dan percaya dengan produk yang memiliki klaim menjanjikan serta yang sudah teruji secara klinis. Skinproof merupakan anak perusahaan Arya Noble yang bergerak di bidang evaluasi produk kosmetik dan riset konsumen. Berdiri sejak 2017, Skinproof telah melayani berbagai perusahaan kosmetik ternama dalam hal consumer insight, cosmetic claim support, sensory research hingga konsultasi dan layanan regulasi. Didukung oleh tenaga ahli di bidangnya, tenaga ahli di bidangnya, dan lebih dari 8.000 panelis di kota-kota besar di Indonesia, Skinproof terus berupaya untuk menginovasi dan memberikan solusi dalam pengembangan produk kosmetik, memberikan dukungan holistik kepada klien Skinproof, dan mengedukasi konsumen mengenai keamanan dan efektifitas produk secara netral dan independen. Lebih lanjut: www.skinproof.co.id
Biasanya setiap brand kosmetik mengklaim produknya untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen dengan menjelaskan berbagai manfaat dan hasil yang bisa didapatkan dari penggunaan produk tersebut. Sementara klaim yang digunakan untuk memasarkan kosmetik harus jujur. Klaim pemasaran tidak boleh menghubungkan produk dengan properti atau efek yang sebenarnya tidak dimiliki produk tersebut dan semua klaim yang dibuat harus dapat dibuktikan. Cosmetic, Toiletry & Perfumery Association (CTPA) dan Advertising Standard Authority (ASA) mengkategorikan klaim produk kosmetik menjadi 5 kategori, yaitu:
1. Performance claim, klaim yang berkaitan dengan efek suatu produk seperti “Mengurangi garis halus” atau “Melindungi kulit selama 24 jam”,
2. Ingredients claim, yang menyatakan kandungan atau kombinasi dari kandungan yang memberikan khasiat tertentu pada produk, misalnya “Mengandung retinol untuk mengurangi kerutan”,
3. Sensory claim, yang terkait dengan sensasi atau pengalaman sensori saat menggunakan produk, seperti “Membuat kulit terasa halus dan lembut”, atau dapat juga berupa estetika produk sensori, seperti “Roll-on applicator”,
4. Combination claim, yaitu klaim gabungan dari klaim-klaim tersebut di atas,
5. Comparison claim, atau klaim perbandingan untuk menggambarkan komparasi produk dengan produk lainnya agar konsumen dapat melihat perbedaan yang signifikan dari keduanya.
Kemudian setelah klaim diklasifikasi dan ditentukan, perusahaan kosmetik terkait harus memberikan bukti ilmiah yang dapat divalidasi oleh sumber yang kredibel menggunakan beberapa metode pilihan, seperti sensory property analysis, consumer testing, in vivo clinical/expert assessment, instrumental test, atau in vitro/ex vitro test. Skinproof, anak perusahaan Arya Noble, yang berfokus pada riset konsumen dan pengujian produk di industri kosmetik, kecantikan, wellness, dan perawatan pribadi, telah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam melakukan product testing dan consumer research melalui berbagai metode-metode tersebut.
Selain itu aku juga dapat informasi dari Ibu Theresia Sinandang, selaku Head of Skinproof yang menyampaikan “Dalam industri kosmetik yang sangat kompetitif, klaim produk dapat menjadi alat yang efektif untuk membedakan merek dan menarik perhatian konsumen. Namun, penting untuk memastikan bahwa klaim produk yang dikomunikasikan dapat dibuktikan secara ilmiah karena klaim produk harus digunakan dengan hati-hati dan transparan untuk membangun kepercayaan konsumen,”. Serta dalam memilih produk kosmetik yang tepat, pertama-tama konsumen perlu mengetahui hal yang sangat mendasar, yaitu kondisi dan permasalahan kulit masing-masing. “Kondisi kulit setiap orang berbeda, sehingga produk yang cocok bagi seseorang mungkin tidak cocok pada kulit orang lain karena kulitnya memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh sebab itu, sebelum memilih produk, penting untuk mengetahui kondisi dan kondisi kulit agar dapat mendapatkan produk yang sesuai,”.
Selanjutnya Ibu Theresia menjelaskan bahwa dalam menentukan product claim perlu dilakukan riset dan analisa mendalam untuk memastikan bahwa kandungan pada produk tersebut memiliki kadar yang tepat untuk memberikan hasil pada penggunanya. Disini lah peranan Skinproof diperlukan. Skinproof melakukan evaluasi produk kosmetik untuk memastikan bahwa kandungan yang terdapat di dalamnya telah sesuai dengan manfaat yang diharapkan dari produk tersebut. Sehingga saat konsumen melihat klaim pada produk yang telah diuji oleh Skinproof, konsumen merasa yakin dengan produk tersebut karena telah melalui berbagai tahapan riset di Skinproof.
Selain itu, konsumen perlu berhati-hari terhadap klaim produk yang terlalu menjanjikan serta membiasakan untuk membaca label produk dengan seksama. “Dengan akses informasi yang tersedia luas saat ini, konsumen bisa mendapatkan sumber informasi yang kredibel untuk mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya terhadap kulit dengan sangat mudah. Sehingga dengan mengetahui kandungan kosmetik dan efeknya, konsumen dapat mempertimbangkan dengan baik apakah suatu produk sesuai dengan kebutuhan kulitnya atau tidak, saat membaca label produk tersebut,” tutupnya.
Jadi penting banget kan kredibilitas produk kosmetik agar kita sebagai konsumen tidak salah pilih kosmetik, merasa lebih nyaman dan percaya. Sehingga produk yang telah melalui uji coba oleh Skin proof sudah pasti terjamin kualitas dan kredibilitasnya, karena telah melalui evaluasi dan uji coba yang sangat Panjang. Sekian tulisan aku tentang Skinproof semoga bermanfaat buat teman-teman dalam menggunakan produk kosmetik.